Pada mulanya, UID merupakan kursus Persiapan Akademi Islam yang didirikan pada 5 November 1950 di Gedung Kesenian Jakarta sebagai suatu usaha persiapan pendirian Perguruan Tinggi Islam di Jakarta. Kuliah perdana dilaksanakan di Gedung Kesenian Jakarta hingga dialihkan di Gedung Muhammadiyah yang terletak di Jalan Kramat Raya 49. Kemudian, berpindah lagi ke Adhoc Stat (sekarang Gedung Bappenas) di Jalan Imam Bonjol. Perpindahan tempat kuliah ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan status menjadi Perguruan Tinggi Islam dengan kurikulum yang disempurnakan. Pada paruh pertama atau awal pendirian, terdapat 30 orang mahasiswa perintis. Hingga pada akhirnya diresmikannya Perguruan Tinggi Islam Jakarta pada 14 November 1951 di Gedung Adhoc yang sekarang menjadi Gedung Bappenas. Seiring waktu, Perguruan Tinggi Islam Jakarta pun berubah nama menjadi Universitas Islam Djakarta dengan akronim UID yang tetap digunakan hingga sekarang. Semenjak EYD diterapkan penulisan nama universitas pun disesuaikan menjadi Universitas Islam Jakarta tanpa mengubah akronimnya.
Program Studi
UID mengelola sebanyak 10 program studi, yang terdiri dari 5 program studi sarjana (Strata Satu/S1) dan 5 program studi pascasarjana (Strata Dua/S2).
Sarjana
- Program Studi Ilmu Hukum (Terakreditasi B)
- Program Studi Manajemen (Terakreditasi B)
- Program Studi Pendidikan Agama Islam (Terakreditasi A)
- Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (Terakreditasi B)
- Program Studi Teknik Industri (Terakreditasi)
Pascasarjana
- Program Studi Agama Islam (Terakreditasi C)
- Program Studi Ilmu Hukum (Terakreditasi C)
- Program Studi Manajemen (Terakreditasi B)
- Program Studi Pemikiran Islam (Terakreditasi C)
- Program Studi Pendidikan Islam (Terakreditasi C)