[beasiswa] [OOT] Tips Berburu Beasiswa

Berikut berbagi Tips Berburu Beasiswa dari Tutik Rachmawati, teman kita yang juga telah berhasil meraih banyak beasiswa termasuk STUNED, NORAD, IATSS, dll

semoga bermanfaat:

Tutik Rachmawati: “Tips Berburu Beasiswa”

Berikut ini adalah tulisan pendek tentang beberapa tips singkat mempersiapkan diri dan berburu beasiswa.

1. Pengalaman Kerja

Beberapa pemberi beasiswa memang mensyaratkan pelamar untuk memiliki pengalaman kerja selama 2 tahun (contoh ADS, STUNED)

Namun tentu saja kalau menunggu memiliki pengalaman kerja sampai dua tahun perjuangan berburu beasiswa berarti tertunda. Salah satu tips nya adalah dengan aktif mengikuti kegiatan berorganisasi atau NGO sesuai dengan  minat dan latar belakang studi.

Jadi adik-adik mahasiswa, silahkan manfaatkan waktu sebaik-baiknya selama kuliah, perbanyak aktif di organisasi kampus maupun luar kampus.

Cara ini saya yang saya jalani sewaktu berjuang mendapatkan beasiswa ADS, perburuan beasiswa pertama saya. Selama saya kuliah di JurusanAdministrasi Publik, FISIP, Universitas Gadjah Mada, saya menjalani kegiatan sebagai salah satu fasilitator program pendidikan lingkungan perkotaan yayasan Dian Desa selama satu tahun. Disamping itu, saya juga ikut bergabung dengan kerabat WWF  Yogyakarta.  Bekal pengalaman kerja ini saya manfaatkan sebagai ‘fresh graduate’ untuk melamar beasiswa ADS (tahun 2000). Saya masuk dalam shortlisted dari 700 orang yang terpanggil  untuk mengikuti  tes IELTS dan wawancara.

2.  Kesesuaian Bidang ilmu

Tips ini terdengar klise namun menurut pengalaman saya dengan memilih program studi lanjut yang sesuai dengan bidang ilmu dan ditambah denganpengalaman kerja (tips no.1) yang sesuai, akan menjadi  modal yang berarti bagi usaha mendapatkan beasiswa.

Aplikasi beasiswa ADS saya yang pertama gagal ditahap wawancara karena saya tidak bisa meyakinkan panel pewawancara bahwa  saya tahu dan siap betul dengan pilihan program studi lanjut saya.  Aplikasi beasiswa ADS yang kedua pun juga gagal, karena pada saat itu saya telah bekerja namun bukan pada bidang yang sesuai dengan bidang ilmu saya, sehingga sekali lagi saya kesulitan untuk meyakinkan panel bahwa saya layak disekolahkan gratis ke

3. Tidak patah semangat

Tips yang ketiga ini pun lebih terdengar klise. Jangan patah semangat. Ya, jangan patah semangat dan terus mencoba.

Untuk program master/S2 saya telah melamar beasiswa ADS sebanyak 6 kali. 2 Kali terpanggil shortlisted, mengikuti tes IELTS dan wawancara. Aplikasi ADS ke 3 dan 4 saya gagal walaupun saya telah bekerja sesuai dengan bidang ilmu saya dan pengalaman kerja sudah lebih dari 2 tahun.

Aplikasi ADS  ke 5 dan ke 6 (untuk studi lanjut S3) juga demikian, semua gagal tanpa terpanggil tes IELTS dan wawancara. GATOT alias gagal total.

Sedih tentu saja, putus asa jangan.  Pemberi beasiswa tidak hanya satu kan, jadi harus tetap semangat. Dan walaupun gagal mendapatkan beasiswa ADS, tapi sudah diberi bekal oleh ADS untuk berburu beasiswa lain  berupa hasil tes IELTS (asli loh, bukan ‘TOEFL like’) yang berlaku dua tahun.

Di tahun yang sama dengan aplikasi ADS saya yang ke-4 yang gagal itu (saya rutin tiap tahun selalu melamar beasiswa ADS dimulai di tahun 2000, jadi aplikasi ke-4 di tahun 2004),  saya mendapatkan beasiswa NORAD untuk studi lanjut ke University of Bergen di Norwegia untuk Program M.Phil.  Selain itu saya juga mendapatkan beasiswa STUNED untuk program M.A. di Institute of Social Studies, Den Haag, Belanda selama 16 bulan.

4. Siapkan dan Kelola dokumentasi dengan baik

Beberapa beasiswa (contoh: STUNED, DIKTI) mensyaratkan adanya ‘acceptance letter’ dari universitas-universitas di Luar Negeri yang kita tuju.

Salah satu cara yang paling gampang untuk mendapatkan ‘acceptance letter’ adalah dengan mengikuti pameran pendidikan manca negara yang rutin diadakan dibeberapa kota besar di Indonesia. Dalam pameran ini biasanya universitas-universitas Luar Negeri menerima aplikasi penerimaan mahasiswa secara langsung.

Apabila pameran pendidikan luar negeri terlewatkan, cara yang lain adalah menghubungi agen pendidikan semisal IDP (untuk australia) atau IBEC (untuk Inggris)

Acceptance letter biasanya berlaku juga selama dua tahun, jadi  setelah mendapatkan acceptance letter terbuka kesempatan selama dua tahun untuk berburu beasiswa (untuk STUNED dan DIKTI)

Demikian beberapa info untuk bekal berburu beasiswa.
Silahkan kontak saya melalui Facebook/email apabila ada yang ingin ditanyakan atau dibagi

Salam

Tutik Rachmawati

14 Januari 2011
Birmingham – United Kingdom

Ikuti Kisah & Tips Beasiswa lain di http://motivasibeasiswa.org

__._,_.___

Loading

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*